Sembilan Tahun Al-Kautsar Bandung Berdiri

Merubah suatu pemahaman masyarakat memerlukan proses yang panjang. Apalagi dari hari kehari semakin sulit untuk memilah dan memilih mana informasi yang bersifat membangun dan mana informasi yang bersifat mempropokasi. Namun tidak perlu putus asa. Karena Negara maju saja memerlukan proses ratusan tahun apalagi Yayasan Al-Kautsar Bandung yang baru berdiri sembilan tahun, tentu belum berarti apa-apa untuk merubah kultur masyarakat. Apalagi masih ada yang mengembangkan “sirik-pidik-hiri-dengki-jail kaniaya”. Mereka menelan informasi negatif  bulat-bulat. Tidak difilter apakah ada manfaatnya atau banyak madhorotnya.

Kalaulah Sembilan tahun yang lalu belum ada orang yang peduli terhadap anak yatim dan jompo di Kp Panggilingan Desa Sindanglaya Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat. Wajar saja karena jangankan memikirkan yatim dan jompo. Untuk memenuhi kebutuhan dirinya saja masih kocar-kacir. Namun demikian, Alhamdulillah dengan kebiasaan setiap kenaikan kelas SMP Al-Kautsar Bandung diupayakan untuk menyantuni Anak yatim dan Jompo. Ternyata mampu mengetuk hati nurani para dermawan untuk  menyisihkan sebagian rejekinya bagi para yatim dan jompo. Walaupun pemberian yang diberikan baru dibidang pendidikan untuk yatim dan pemberian santuan untuk konsumsi jompo.

Tantangan lain yang dirasakan oleh pihak yayasan ketika berusaha membentengi anak-anaknya berkeliaran keluar masuk Warnet. Maka pihak sekolah menyediakan Warnet supaya mereka terawasi, apakah dalam membuka situs ataupun penyimpangan perilaku lainnya. Tapi karena warnet Al-Kautsar bukan satu-satunya warnet yang ada di Kp. Panggilingan Desa Sindanglaya Kecamatan Cimenyan. Maka ketika ada efek negatif yang dirasakan dan dipersangkakan oleh masyarakat. Berpengaruh pula pada keberadaan Warnet Al-Kautsar. Ya wajar saja karena pemuka masyarakat yang masih menggunakan paradigma tradisional memukul rata  bahwa keberadaan warnet adalah negatif.

Untuk menjawab tudingan negatif masyarakat  terhadap keberadaan warnet Al-Kautsar. Maka Ketua yayasan selaku dai’yah memeberikan penjelasan ketika berda’wah di Mesjid As-Soleh Kp. Dangdeur RW IV Desa Sindanglaya Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Jawa Barat.” Arus globalisasi dengan menggunakan teknologi tidak mungkin bisa dibendung. Karena setiap orang sudah mampu membuka situs di HP. Jadi tidak bisa menyalahkan kepada warnet bila ada penyimpangan perilaku”. Justru orang yang tabu terhadap kemajuan teknologi dan informasi global akan semakin tersudut dan semakin mundur. Hanya tinggal memilih dan memilah mana yang positif dan mana yang negatif.  Jangankan berbicara masalah warnet berrbicara masalah nasi saja bila makannya dicampur narkoba pasti akan memabukan. Jadi tergantung siapa yang menggunakan dan untuk apa digunakan caranya seperti apa menggunakan suatu media itu.

Supaya lebih jelas tentang keberadaan dan manfaat warnet Al-Kautsar maka disaat dilangsungkan acara pesta kenaikan kelas dilakukan penjelasan kepada orang tua siswa Al-Kautsar dan hadirin yang ada pada saat itu bahwa warnet itu penting. Namaun jangan sampai disalah gunakan membuka situs yang tidak memberikan manfaat. Dan jangana sampai masuk ke warnet hanya untuk berdusta dan hanya untuk berselingkuh memadu janji yang tidak bisa dipertanggung jawabkan. Apalagi hanya untuk curhatan pada lawan jenis yang bukan muhrimnya. Tapi bila warnet digunakan untuk perpustakaan elektronik demi menyelesaikan tugas pendidikan maka manfaatnya sangat besar. Karena informasi apapun kumplit ada di internet.

Dari penjelasan yang sangat gamblang itu nampaknya para orang tua dan hadirin memaklumi keberadaan warnet Al-Kautsar. Disediakan Sekolah untuk mempermudah tugas yang harus diselesaikan oleh siswa. Bukti konkrit bahwa anak Al-Kautsar sejak berdiri Alhamdulillah diridoi oleh Allah SWT. Setiap tahun lulus semua bahkan hampir 80% melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi apakah ke SMA, MA, SMK. Baik negeri maupun swasta. Bahkan yang menggembirakan lulusan Al-Kautsar sudah banyak yang hidup mandiri bekerja di berbagai perusahaan yang menggunakan teknologi dan otomotif.

Wajar bila Ketua Osis Al-Kautsar memberikan hadiah kepada para  guru yang berprestasi, terfavorit, terajin, terbaik, tersetia, teranggun,  terkocak di saat melakukan ulangtahun Al-Kautsar yang ke IX. Apalagi dipandu oleh Al-Toni dan Henti selaku pembawa acara ala Olaga dan Raffi. Sehinga suasana menjadi hangat dan melupakan tudingan oknum masyarakat yang menyududkan keberadaan warnet Al-Kautsar sebagai biang kerok penyimpangan perilaku dan menggoyahkan ketahanan keluarga bagi pasangan keluarga muda yang cengengesan” leumpeuh yuni”.

Perlu disadari bahwa kreasi anak itu penuh ekpresi bila diberi kesempatan dan diarahkan. Sehingga muncul ide gagasan untuk mengaktualisasikan dirinya. Apalagi diwarnai dengan kebiasaan menyantuni kepada yatim dan jompo seperti halnya ; Ayu nur endah, Faya cinta, Gina Sonia, Sinta Quraesin, Ade sandi, Rianti, wa Titi juli, mak Iti, mak Ayum, mak Emon, mak Alne, mak Ami, mak Ukai, Suhendi, mak Seminar, mak Onasih, mak Eneng, pak Aji, mak Yati dan Siti yuliansyah, dan Iin. Semua santunan itu diperoleh dari titipan Warga Perum Baros Kemcana Kota Sukabumi. Maka dalam kesempatan ulang tahun Al-Kautsar Bandung yang ke IX tahun 2011 mendoakan kepada para penyumbang supaya ditambah rijkinya diterima amal kesolehannya dan diampuni segala dosanya, dibebaskan dari musibah serta dikabulkan segala maskud dan cita-citanya. Baik yang terucap maupun yang tersimpan dalam hati. Terutama kepada Pak Enda Ruswenda, Keluarga Pak Erwan, Keluarga Mamah Neta, Mamah Ega dan penyumbang lainnya yang tidak mau disebut namanya di sini.

Ada satu makna yang bisa diambil dalam ulang tahun Al-Kautsar IX tahun 2011 tanggal 10 Juni 2011. Yaitu ada hubungan yang sinergi. Di satu sisi ada yang harus disantuni dan di lain pihak ada orang yang terketuk hatinya untuk menyantuni. Untuk memotivasi itu semua maka pendiri Yayasan Al-Kautsar membagi pengalaman bahwa di Tunisia kenapa strata ekonominya menengah ke atas. Sebab sangat menghargai Guru dan Negara memperhatikan Guru. Bahkan di sisi lain menyadari arti pentingya KB dengan harapan beban keluarga jangan terlalu banyak, usaha jalan, kehendak terpenuhi, anak berkreasi masa depan cemerlan.

Pengalaman lain yang disampaikan oleh pendiri yayasan bahwa di Italia termasuk Negara nomor 7 terkaya di Eropa. Karena Itali tidak malu untuk berutang bila untuk investasi termasuk investasi di dunia pendidikan. Sehingga anak-anak Indonesia yang berada di wisma duta Italia Nampak ceria dan cekatan karena yang diutamakan adalah mengikuti pendidikan internasional. Hal ini tidak menghambat perkembangan dunia anak dan tidak menghambat kreatifitas karena bisa berkolaborasi secara global.

Mengungkap pengalaman di Tunisia dan Italia disandingkan dengan KP Panggilingan bukan tanpa makna, tapi bagaimana?. Memotivasi masyarakat yang masih diskotik (Disisi Kota Saeutik) bisa setara dengan perkembangan dunia modern tanpa apriori menyudutkan kemajuan teknologi tapi juga tidak melupakan nilai-nilai luhur yang sudah lama tumbuh dan berkembang di Kp Panggilingan Desa Sindang Laya sejak binaan K.H. Syafei, K.H. Muchtar dan Bapak H.E. Sutisna Iskandar yang kesemuanya mengembangkan pendidikan di zamannya. Dan kini dilanjutkan oleh cucu-dan cicitnya yang bergabung di Yayasan Al-Kautsar yang mencoba memanfaatkan tanah Warisan peninggalan Bapak E. Sutisna Iskandar dan Siti Rohati. Mudah-mudahan pahalanya sampai kepada para pemilik tanah yang dipergunakan untuk perguruan Al-Kautsar. Dan mudah-mudahan tetangga bisa mendapat manfaat dari keramaian berkumpulnya komunitas pendidik dan tentaga kependidikan serta siswa. Sehingga lingkungan sekitar kini berdiri berbagai toko, warung dan penjaja makanan cemilan.

Harapan pendiri yayasan Al-Kautsar kiranya KP Panggilingan mampu beradaptasi dengan kemajuan global tapi tidak melupakan nilai-nilai luhur yang Islami. Sehingga orang-orang  Islam tetap eksis bisa hidup dalam berbagai situasi, tempat dan waktu. Tidak terseret oleh badai yang dihembuskan globalisasi, Maju itu penting tapi kemajuannya harus Islami. Yakin bahwa Islam itu harus uptodate. Diterima oleh berbagai segmen apakah oleh orang kampung ataupun oleh orang kota bahkan bisa mendunia melalui tampilan diinternet. Sehingga ketika pendiri yayasan berada di Paris, berada di Belanda, berada di Brusel, Berada di Jerman, berada di Athena berada di Irtalia, berada di Swis bahkan berada di London tetap bisa berkomuniasi via internet dan bisa menulis di blog al-Kautsar.

Bagi para pencinta Islam yang mengembangkan pendidikan terintegrasi antara kehidupan tradisional dengan kehidupan modern yang agamis wabil khusus agama Islam. Silahkan masuk ke google, kemudian ketik “Sekolah Al-Kautsar Bandung”. Pasti akan menemukan berbagai kreasi dan informasi yang berhubungan dengan perkembangan dan dinamika Al-Kautsar. Dan insya allah yang akan dikembangkan adalah nilai positif bukan nilai negative. “dirgahayu Al-Kautsar” 10 Juni 2011 bertepatan dengan ulang tahunnya Kepala SMP Al-Kautsar Bandung (Tintin Nurhayati Habibah, S.Fil. I, M.Pd.)

Tentang alkautsarbandung

Sekolah Islam Alkautsar Bandung
Pos ini dipublikasikan di pendidikan dan tag . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar